Jajanan Tradisional Dodol Apel
Malang dikenal dengan wisata alamnya yang indah dan asri. Kota berhawa sejuk ini juga terkenal dengan hasil alamnya, salah satu yang paling dikenal adalah apel malang. Apel malang begitu terkenal karena kandungan vitaminnya yang tinggi dan rasanya juga khas. Apel Malang memiliki 2 jenis, yaitu apel Rome Beauty dan apel Manalagi. Apel Rome Beauty memiliki karakteristik kulit yang berwarna hijau dengan semburat merah, rasanya agak manis, dan warna dagingnya putih kehijauan. Sedangkan apel Manalagi memiliki karakteristik kulit yang berwarna kuning kehijauan, rasa manis dan aroma kuat, serta warna daging putih kekuningan. Apel Malang dikenal banyak mengandung Vitamin A, B, C dan zat mineral : belerang , klor , zat besi, fosfor , kalsium , magnesium, natrium, potassium dan silikon.
Sejarah Apel Malang
Sejarah awal tanaman Apel tidak lepas dari cerita tentang petani-petani yang berasal dari Belanda yang banyak bermukim di kawasan ini akibat kebijakan yang diberlakukan di masa itu. Perkembangan awal tanaman apel tidak lepas dari pengusahaan tanaman jeruk Keprok Batu (dikenal juga dengan Jeruk Keprok Punten) oleh petani Belanda. Namun pada tahun 1929, sebagian besar tanaman jeruk petani diserang penyakit pada akar yang sangat sulit untuk diatasi. Salah seorang pegawai pertanian dan perkebunan Kawedanan Pujon bernama Kandar dan atasannya Miller dengan segala upaya mengatasi persoalan namun mangalami kegagalan. Pada saat yang sama, banyak terdapat tanaman apel yang tumbuh secara liar di halaman petani Belanda di kawasan Batu. Salah seorang diantaranya yang bernama Pegtel memiliki perhatian lebih terhadap tanaman ini. Selanjutnya Pegtel mendorong Kandar untuk melakukan perbanyakan tanaman apel dengan okulasi, bahkan ia pun mendatangkan mata tunas langsung dari Australia. Dari tujuh okulasi, lima diantaranya tumbuh menjadi bibit baru. Selain Pegtel terdapat ahli pertanian bernama Ir. Gherts yang juga mendatangkan 19 macam tanaman Apel ke Batu dari Australia untuk ditanam di Nglebo, Pujon. Sekitar tahun 1930, Pegtel mulai membagikan hasil pekerjaan Kandar kepada petani Belanda lainnya di Batu, namun melarang menyebarkannya pada petani lokal pribumi (Medha Baskara, 2012).
Daya tarik rasa, tampilan dan khasiat buah apel Malang dibanding buah apel impor masih menjadi magnet masyarakat untuk mengkonsumsi apel local hingga saat ini. Apel yang masih menjadi icon kota Malang ini kemudian mulai diolah menjadi beberapa produk pangan untuk meningkatkan nilai jual apel Malang, diantaranya adalah dodol apel. Dodol yang merupakan olahan apel malang ini mampu meningkatkan nilai jual apel malang sekaligus memperpanjang masa simpannya.
Berikut merupakan cara pembuatan Dodol Apel Malang
Bahan :
- 4 buah apel malang
- 70 gr gula pasir
- 20 gr gula jawa
- 2 bungkus santan kara
- garam secukupnya
- 50 cc air
- 60 gr tepung beras ketan
- 25 gr tepung beras putih
Cara Membuat :
- Kupas apel, potong dan blender
- Campur semua bahan dan masak sampai adonan mengental
- Tuang dalam loyang yang sudah diolesi margarin, biarkan sampai dingin.
- Potong dan kemas dalam plastik
Komentar
Posting Komentar